Kamis, 25 Oktober 2012

Raihan, 8 Bulan

25 Oktober 2012
Wah, masya Allah.. nggak berasa Raihan udah ulang bulan yang ke delapan. Mau menuliskan tumbuh kembangnya di sini. Agak telat sih yaaa, baru mulai di bulan yang ke delapan ini. Tapi gapapa lah, daripada tidak sama sekali. Hihihi..

Raihan sekarang udah bisa...
Duduk sendiri, walaupun belum tegak. Iyaa..duduk tapi masih disangga sama tangannya itu looh. Jadi badannya agak miring-miring ke depan gitu. Belum bisa duduk sambil pegang mainan. Mm..kalau didudukin gitu udah bisa bertahan 5 menit deh. Habis itu dia menjatuhkan diri ke belakang. Agak serem juga si ya. Mana njatohin badannya ga liat-liat tempat. Tapi selama ini selalu dijagain si pasti. Mainannya juga selalu di kasur.

 
 Jangan tertipu sama kedua foto di atas ya
Sebenarnya ayahnya ada di sampingnya jagain, hihihi


Main ci-luk-ba. Dari tujuh bulan udah bisa maen ini, dan Raihan selalu excited. Kalau ada orang ngumpet ga keliatan, bakal dicariin, celingak-celinguk ke sana ke mari.
Minta gendong. Kalau liat orang yang familiar, dia bisa menjulur-julurkan kedua tangannya, minta digendong.
Diajak berhitung. Kalau kita bilang: Berhitung yuuk..satuu..dua...tigaa... Raihan bakal megang-megangin jari tangannya seolah-olah berhitung. Pinterrr.. *muji anak sendiri*
Bertepuk tangan. Keahlian barunya ini pertama kali diperlihatkan ke bundanya weekend kemarin ini. Dan sekarang, hobi Raihan adalah bertepuk tangan. Seringnya saya ajakin nyanyi balonku sambil tepuk tangan :D

Balonkuu ada limaa..

Mainan bb, Kalau bundanya lagi gabisa nemenin main (misal lagi ke kamar mandi atau sholat), Raihan dikasih aja bb bunda. Trus diem deh dia pencet-pencet ;p
Menjangkau benda-benda di sekitarnya. Kalau lagi duduk, trus dia melihat sesuatu yang menarik, Raihan akan berusaha mengambil benda tersebut. Kalau nggak bisa, dia tereak-tereak
Marah. Kalau nggak suka sama sesuatu, Raihan bakal tereak-tereak. Kalo nggak digubris, teriakannya naik tingkat jadi nangis. Duuh..niru siapa Nak? :)
Ngoceh: wawawawawaaa!! buubububububu!! mbuu...mbaa.. Kadang kalau lagi nangis, suara yang keluar kedengeran kayak: aaa yaaahh sama emmm baahh...

Raihan belum bisa....
Duduk tegak dalam waktu lama. As i said before, duduknya tu masih miring-miring ke depan. Kalo capek, dia bakal nyender ke yang ada di deketnya, atau njatohin diri sendiri.
Merangkak. Sampai sekarang, tahap perkembangannya baru sampai menungging-nunggingkan pantat. Raihan juga belum bisa ngangkat badan ke posisi push up

Raihan sekarang udah punya....
2 gigi susu di bawah, dan 1 gigi atas. Kok yang atas cuma satu? Entahlah, mungkin temannya belum keliatan :p

Raihan sekarang udah makan....
Bubur: beras coklat, beras merah, merah wangi, jagung, ubi, pisang (ini yang disebut adalah aneka rasa bubur gasol) dan oatmeal
Sayur: buncis, brokoli, wortel, zucchini, jagung manis, labu parang, bayam, kentang
Buah: alpukat, apel, pear, pisang, melon, pepaya, jeruk baby
Protein: tahu
Biskuit: dikasih Farley rasa original buat teething

Raihan belum mulai makan...
Nasi, karena bundanya baru aja dikasih pinjem slow cooker. Huahuahuahuaaa.... Pengennya ga mau repot, jadi maunya bikin nasi tim pake slow cooker. Nah, kemaren baru dikasih pinjem SCnya temen kantor yang udah ga dipake. Katanya, udah dipake aja, daripada nggak kepake di rumah. Tapi sampai sekarang belum dicoba :p
Protein. Belum ngasih kaldu dan ayam ke Raihan. Mungkin besok liburan ini


Sehat-sehat terus ya Nak
Tumbuh jadi anak cerdas dan kuat
Bunda dan ayah always love you :-*

Senin, 22 Oktober 2012

(Capturing Moments) Raihan sudah besar



Raihan kelihatan sudah besar di sini. Padahal kalo duduk tegak juga belum bisa bertahan lama :D





Selasa, 16 Oktober 2012

Ayahbunda dan Dua Kehamilan yang Berbeda



Cinta, terima kasih karena telah hadir dan mewarnai hidup Bunda
Walau hanya sebentar saja...
Terima kasih
karena kau telah memberikan Bunda kesempatan 
mencicipi nikmatnya keajaiban bernama kehamilan
Walau hanya sebentar saja...


Aku membuka mata, lalu menutupnya lagi. Ngantuk. Kubuka mata lagi. Mencoba membukanya lebar-lebar. Samar lalu semakin jelas, tampak suamiku duduk di sampingku. Kulirik jam dinding. Sudah satu jam berlalu sejak aku terakhir melihatnya.

Tak lama kemudian Ibu Dokter yang menanganiku datang.

“Udah siuman,” katanya sambil tersenyum. Kucoba membalas seyumannya.
”Saya masih bisa hamil kan Dok?”
”Ya bisalah Buu. Bisa banget,” dia tersenyum lebar, “Ya udah, saya pamit dulu ya Bu.. Ibu nanti udah boleh langsung pulang,”
“Makasih Dok..”

Tinggal kami berdua di ruangan itu. Kupikir aku sudah tegar, tapi demi melihat suamiku di sana, entah kenapa air mata ini keluar, deras dan semakin deras. Laki-laki itu hanya memegang tanganku sambil memaksakan senyum.

***

Pagi itu, aku bangun dengan bersemangat. Ini pagi yang kutunggu. Sudah beberapa hari belakangan aku punya feeling kalau aku hamil. Pagi ini aku akan tes kehamilan menggunakan testpack.

Segera kutuju kamar mandi. Tak lama kemudian, aku heboh membangunkan suami. POSITIF! Rasanya tak bisa diungkapkan dengan kata-kata. Takjub, panik, khawatir, tapi yang paling dominan: bahagia. Rasa-rasanya aku tak bisa berhenti tersenyum hari itu. Suami juga demikian. Kami adalah pasangan paling bahagia.

Weekend adalah saat memeriksakan diri ke dokter kandungan. Alhamdulillah, kantong kehamilan sudah terlihat, walaupun belum tampak isinya. Kami pun membuat janji pertemuan yang selanjutnya dengan Ibu Dokter.

Suami yang senang karena isterinya hamil, memberitahu temannya di kantor tentang kabar bahagia itu. Dan dua orang sahabat perempuannya berbaik hati memberikan oleh-oleh untuk dibawa ke rumah. 2 kotak susu hamil merk berbeda untuk dicicipi, dan majalah ayahbunda edisi 9 Bulan yang Menakjubkan.

gambar diambil dari sini

Sebelum hamil, aku sudah mengenal ayahbunda. Baik tabloid maupun websitenya. Tapi baru tau saat itu kalau ada majalah ayahbunda edisi kehamilan. Saat majalah itu sampai di tangan, kubolak-balik semua halamannya. Tak satupun terlewatkan.


Bagian paling favoritku tentu saja adalah tahapan perkembangan janin dari minggu ke minggu. Setiap kali membuka majalah itu, setiap kali kubaca lagi dan lagi halaman tentang perkembangan janin. Membayangkan bahwa seperti itulah yang sedang terjadi di dalam rahimku. Amazing!

gambar diambil dari sini
Tapi... keajaiban kecil itu tidak berlangsung lama. Pada suatu pagi yang cerah, saat itu weekend. Aku dan suami sedang beraktivitas di luar ruangan, ketika tiba-tiba saja aku perdarahan spontan. Sontak aku dan suamiku segera menuju ke rumah sakit. Sayang, janin kami tidak dapat diselamatkan. Dia telah pergi.

***

Tiga bulan berlalu. Kuambil majalah ayabunda dari atas lemari pakaian kami. Waktu itu aku melihat suamiku meletakannya di sana. Mungkin ingin menyembunyikannya dari isterinya yang sedang memulihkan diri pasca keguguran. Kubuka kembali lembar demi lembarnya. Aku tidak sedih lagi, sungguh. Apalagi Allah telah mengganti kehilanganku yang kemarin. Ya. Aku telah hamil lagi. Alhamdulillah…

***
Namanya Abiyyu Athar Raihan. Panggilannya Raihan :)


Raihan, begitu aku menamakan malaikat kecilku, sudah berusia tujuh bulan sekarang. Sejak awal kehamilan sampai menjelang kelahirannya, Ayahbunda selalu menemaniku. Menjadi panduan ketika aku hamil dan jauh dari orang tua. Menjadi sahabat setiaku kala aku dan suami harus LDR karena aku menginginkan untuk melahirkan di kampung halaman. Terima kasih Ayahbunda. Terima kasih karena telah menemaniku di dua kehamilanku.



Tulisan ini diikutsertakan dalam Lomba menulis blog "Aku dan ayahbunda"
Selamat ulang tahun yang ke-35 untuk Ayahbunda. Terima kasih karena telah menjadi partner setia para ayah dan bunda selama 35 tahun ini. Semoga Ayahbunda semakin suksess! ^_^ 

 

Senin, 15 Oktober 2012

Rumahku bukan surga

Membuka blog lama, dan menemukan puisi ini. Saya suka sekali. Diambil dari buku "Barakallahu Laka, Bahagianya Merayakan Cinta" Numpang post di sini lagi yaa.. :)

bukan surga, tapi serambinya
rumahku hanyalah sebentuk bait
tempat melabuh rindu, membagi tawa dan pangkuan,
lalu wangian surga semilir bersama tahmid
tempat menegak malam dengan dzikir menggigil dan tangis pertaubatan
rumahku adalah rasa aman dalam genggam jemari Ar Rahmaan
rumahku adalah juga derak kekhawatiran
agar tiada lena dalam fana
rumahkulah kutub yang mendamai hati dan sesenyum rasa
"Masuklah, berselimut, rehat!"
terkadang ia mentari yang menyala, menegur hati, dan menggerak
"Keluarlah, da'wah, jihad!"
rumahku perhentian,
tempat iman diperbarui dan ruh diisi ulang
lalu aku harus keluar membukti amalan
rumahku, menawan tenteram, menggerak bandang
rumahku
mungkin bukan surga, tapi insya Allah
serambinya

gambar diambil dari sini

Kamis, 11 Oktober 2012

Raihan's Ob-gyn Doctor


Heran deh. Kenapa akhir-akhir ini susaah banget ngisi blog dengan tulisan-tulisan. Nggak kayak dulu ya. Apa aja ditulis di blog. Sekarang kayaknya lebih selektif, jadi banyak mikir kalau mau nulis sesuatu. Disamping waktunya juga udah ga memungkinkan buat banyak-banyak nulis sih. Jadi jarang update blog.

Eh iya, sebenernya masih suka nulis, tapi belum diposting. Beberapa tulisan buat lomba, belum selesai ditulis. Sok banyak pertimbangan, padahal juga jarang menang kalo ikut lomba blog, qiqiqiqiq.

Nulis ini cuma mau ngasih tau norak aja kalo saya kemarin baru nemu blognya Ibu Dokter cantik, dokter kandungannya Raihan. Surprised-nya, karena Ibu Dokter ternyata suka nulis juga. Dan ada satu tulisan yang udah nyebar dimana-mana, di milis-milis, di email, di blog-blog lain, termasuk blog multiply saya sendiri!--yang waktu itu entah copas darimana. Ternyata oh ternyata itu tulisannya Dokter ini.  Judulnya tulisannya, Perempuan yang Dicintai Suamiku. Maafin ya Doook, ga tau kalo itu tulisan Dokter, maen asal copas aja. Tapi emang udah nyebar si, dan Budoknya juga nggak mempermasalahkannya :p Selain tulisan itu, ternyata dokter satu ini udah menerbitkan buku kumpulan cerpennya. Wow, kereen!

Coba nemu blog ini waktu masih kontrol kandungan Raihan. Jangan-jangan, nanti yang diobrolin bukan kondisi kehamilan, hihihi. 

Dan yap, dan inilah blog Dokter Botefilia. Yang suka cek kehamilan di RSIA Tambak, RS Persahabatan, atau RS ASRI Duren Tiga mungkin tau sama dokter ini. Bukan promosi ini lhooo, hehehe.. 

Aiihh..tuh kan jadi kangen hamil 
#eh?






Rabu, 03 Oktober 2012

Metro Mini CILEUNGSI-SENEN

Siapa tau ada yang sedang cari-cari informasi angkutan dari arah Cibubur-Senen, di sini saya pengen cerita tentang moda transportasi yang biasa saya pakai kalau pulang kantor.

Berangkat kantor, saya biasanya bareng suami naik mobil. Berangkat dari rumah di Cikeas jam setengah 6 pagi, masih bisa nyampe Wahidin/Lapangan Banteng jam 7 (biasanya sih 7 lewat sedikit). Tapi jangan coba-coba berangkat jam setengah 6 di hari Senin pagi. Karena macetnya minta ampun sodara-sodara. Udah terbukti di hari pertama saya berangkat ngantor dari rumah. Senin pertama, berangkat jam setengah 6 (lebih sedikiit), sampe kantor di Wahidin jam 9 kurang seperempat. Senin kemarin saya sama suami dari rumah jam 05.15 dan masih terjebak macet, tapi nggak separah Senin sebelumnya. Kemarin saya berhasil sampe kantor jam 07.50. Semoga Senin depan saya berhasil keluar dari rumah jam 05.00 pagi. Hehehe... Untuk hari selain Senin masih relatif aman berangkat dari Cikeas jam setengah 6.

Pulang kantor, saya biasanya naik Metro Mini jurusan CILEUNGSI-SENEN. Eits, bukan metromini yang warnanya merah itu yaa.. Ini metro mini yang big bus. Bisnya berwarna putih dengan aksen biru-biru. Kebanyakan yang saya naiki sih bisnya masih baguus. Cuma pernah juga dapet yang jelek. tapi masih berAC lah, paling tidak.


Kalau liat bis ini di jalan , di atas jam 5 sore, mungkin ada saya di dalamnya :D (gambar diambil dari sini)



Bis ini biasanya ngetem di samping Hotel Borobudur (Hotel Borobudur itu posisinya di depan Lapangan Banteng, sebelahan sama komplek kantor), yang artinya bis itu 'mangkal' di samping komplek kantor keuangan juga. Biasanya sebelum pulang, saya ngecek dulu, ngeliat pemandangan dari jendela kaca ke arah hotel Borobudur. Kebetulan dari lantai ruangan saya terlihat dengan jelaass.

Biasanya saya suka ngecek bisnya udah ada atau belum dari jendela di mushola. Bisnya (yang dilingkari merah) sedang mangkal kemarin sore

Di situ memang pangkalan pertamanya setelah para penumpang habis di Senen. Jadi, pas saya naik biasanya belum penuh-penuh amat. Masih banyak kursi yang bisa dipilih. Dari samping Borobudur, dia muter ke jalan Wahidin (depan kantor), lalu belok kanan ke arah terminal Senen. Nah, dari Senen lanjut deh perjalanan ke Cibubur. Masuk tolnya nggak mesti, tergantung kemacetan. Kadang dia masuk tol di Cempaka Putih, kadang di Rawamangun, kadang Jatinegara. Enaknya trayek Senen-Cibubur itu, naik bisnya cuma sekali. Jadi saya biasanya tidur di dalem bis. Tau-tau udah lagi keluar di Cibubur Junction. Lumayan kan tuh :)

Perjalanan dari Senen-Cibubur kurang lebih 1,5 - 2 jam. Lama ya memang. Kalau saya keluar kantor jam 5, bis yang saya naiki biasanya berangkat dari samping Borobudur jam setengah 6. Sampai Cibubur antara jam 7 - jam 8 malam. Turun di perempatan Nagrak (bisa juga disebut perempatan Cikeas), lanjut ngojek 5 menitan, sampe deh di rumah.

Metro Mini CILEUNGSI-SENEN start mulai jam 5 pagi dari Cileungsi. Adanya tiap setengah jam sekali. Kalau mau tau bisnya udah sampe mana, kita bisa lho telpon ke kondektur atau sopirnya. Teman sekantor yang dulu alumni penumpang sini (sekarang mbaknya udah jarang naik bis ini lagi karena dia bawa mobil sendiri), janji mau ngasih nomor pool, serta sopir-sopir bis ini. Jadi kita bisa tanya ke pool, bis mana yang mendekati SENEN, trus telpon ke sopirnya buat memastikan posisi. Jadi bisa ngejar gituu..

Oiya, karena ini bisa dibilang perjalanan jarak jauh, jadi penumpangnya biasanya itu-itu aja. Baru 2 minggu bergabung saya juga udah mulai hapal mana penumpang tetap bis ini. Biasanya yang suka heboh di bis si ibu-ibu. Ngobrol kenceng-kenceng gitu, hehehe..

Emm.. pengalaman berkesan apa yaa? Paling hari Jumat kemaren. Saya pulang kantor dan ketinggalan bis. Karena nungguin di Borobudur nggak kunjung ada bis yang datang, akhirnya saya ngojek ke Cempaka Putih. Rencananya mo nyetop bis yang udah lagi jalan. Eh, malah pas bisnya lewat saya diemin aja karena mata ini gabisa liat tulisan kecil, gabisa baca tulisan trayek bis *tepok jidat. Habis itu ngojek lagi sekitar 500meteran. Begitu naik ke dalem bis. Ga dapet tempat duduk dong. Jadilah berdiri sampe Cibubur :D

Sebenernya ada banyak alternatif moda transportasi yang bisa dipakai selain bis ini. Kayak contohnya, di Cibubur itu banyak bis yang berangkat dari perumahan-perumahan di sekitaran Cibubur, macam Kota Wisata, Citra Indah, atau Legenda Wisata. Ada juga omprengan. Tapi sejauh ini saya baru pernah naik metro mini itu saja. Jadi belum bisa cerita yang lain-lain. Mungkin lain kali kalau udah pernah naik yang lainnya, saya kasih tau lagi di sini ya..

 Oke, sekian aja sharing kali ini, semoga bermanfaat :)

Selasa, 02 Oktober 2012

Weekend (Random Pict)

Alhamdulillaah.. akhirnya masuk bulan Oktober juga. Setelah dari kemarin banyak mengeluh kenapa September nggak habis-habis, akhirnya terlewati juga masa-masa penuh kesibukan itu.

Weekend kemarin, kami untuk terakhir kalinya mengunjungi rumah kontrakan yang sudah dua tahun kami huni. Ngambil sisa barang-barang yang belum keangkut di pindahan sebelumnya. Sebenernya seberapa banyak sih isi rumah itu sampai-sampai barangnya harus diangkut berkali-kali? Ckckckk.. Berpamitan juga sama tetangga kanan-kiri, sama mbak yang suka bopongin Raihan, dan yang paling berat, sama Ibu pengasuh Raihan yang ga ikut pindahan bareng kami. Sedih yaa, tapi mau gimana lagi. Ibu itu masih punya anak yang harus diurus.

Jadi, cerita lengkapnya, hari Sabtu pagi, kami santai-santai di rumah. Jalan-jalan di kompleks. Liat-liat rumah kanan-kiri, sama cluster sebelah. Kebetulan ternyata blok kami itu termasuk yang paling rame. Udah banyak rumah yang dihuni, biarpun masih banyak juga yang kosong. Beberapa dalam tahap renovasi. Dan ada juga yang weekend kemarin ini baru pindahan. Horeee.. tambah rame lagiii ^^

Ini foto-foto (Raihan) pas jalan-jalan di deket rumah

Raihan bergaya di strollernya

Main di depan rumah pagi-pagi

Menjelang siang, sekitar jam 9an deh, kami keluar dari rumah. Rencananya mau ke kontrakan, trus dilanjut kondangan. Eh karena keluarnya udah siang, di jalan juga maceeet, jadi kami putuskan untuk kondangan dulu, baru ke kontrakan. Padahal tu keluarnya pake kaos gitu, dan rencana mau dandan di kontrakan. Alhasil karena di switch gitu, saya pun ganti pakaian di pom bensin, trus dandan seadanya di mobil. Niat kondangan nggak sih?? Hehehe..

Eh by the way, ini kondangan adat Batak pertama yang saya datangi looh. Karena kedua mempelainya orang Batak, jadi berasa banget adatnya. Biasanya sih selama ini kondangan itu adat Jawa, atau Islami. Jadi takjub ngeliat pesta yang lain dari biasa.

Gedungnya itu kan 2 lantai. Begitu nyampe, saya, ayah, Raihan, dan Lik Tun (pengasuh sementaranya Raihan) langsung ambil posisi di samping pintu utama. Di kanan-kiri pintu itu seperti biasa ada penerima tamu. Tamunya dipisah, tamu dari pihak laki-laki dan pihak perempuan. Pas banget di teras-teras yang mengelilingi gedung itu ada bangku, jadi kami bisa duduk-duduk di sana. Oiya, ketemu juga sama temen kantor si Ayah. Jadi ngobrol-ngobrol juga.

Sambil nungguin acara dimulai, sambil nyuapin Raihan melon. Kan udah lumayan siang tuh. Heran juga, kok acaranya nggak dimulai-mulai. Keluarga kedua mempelai dari tadi masih sibuk buat persiapan masuk ke gedung. Sementara di dalam gedung, kursi-kursi diatur rapi sampai ke sudut paling belakang. Tumben nih nggak standing party.

Setelah kurang lebih 20 menitan nungguin di depan, mulailah satu-satu keluarga masuk sambil bawa kayak seserahan gitu kali ya, disunggi di atas kepala. Kami mau ngikut di belakangnya. tapii....... " Ini untuk acara adat Mas, kalau undangan di lantai dua.." Doeenng! Pantesan ada papan bertuliskan "RESEPSI DI LANTAI 2" di depan pintu masuk. Dan kenapa gue nggak nanya soal itu dari tadi? Hahahaha..

Yasud, naiklah kita ke lantai dua, bertepatan dengan turunnya sang mempelai dari lantai dua ke lantai satu, tempat rangkaian acara adat akan dilaksanakan. Huhu..

Di atas ngapain? Nonton acara di lantai bawah, sama makan-makan dong. Ketemu sama temen-temen kantornya ayah. Dan, yes, Raihan nangis karena disapa banyak orang rame-rame. Nggak biasa sama yang heboh-heboh dia. Sepertinya harus banyak diajak jalan-jalan, ngemol juga boleh. Haha :p

Liat kursi kanan-kiri mempelai? Biasanya kalo kita nikah, kanan kiri cuma diduduki sama orang tua. Kalau yang ini, kanan-kiri mempelai kursinya banyak :D


Selesai makan-makan di kondangan, kami ke kontrakan. Huhuu.. akhirnya.. bener-bener berpisah. Bye-bye Sentiong. We'll miss you T_T...

Rangkaian perjalanan kami pagi itu selesai pukul 5 sore. Kami akhirnya sampai lagi di rumah. Fuuh.. capek ya. Apalagi Jakarta weekend juga masih aja macet. Tapi seneng bisa keluar bareng keluarga.

***

Hari berikutnya, kami nggak kemana-mana. Di rumah aja. Beres-beres rumah. Unpacking itu, bener-bener selesainya kapan ya? Mungkin sebulanan kali. Sampai sekarang aja belum semua barang dikeluarkan dari tempat persembunyiannya. Tapi sekarang keadaan udah lebih manusiawi dibandingkan minggu lalu sih..setelah weekend kemarin kami beres-beresin kekacauan yang terjadi.


Ruang tamu rumah kami yang berantakan. Ruang belakangnya lebih berantakan lagi, karena belum selesai direnov :D


Senangnya hari libur bisa kumpul keluarga. Paling seneng guling-gulingan di kasur bertiga. Kayak gini


:-*

Sambil ngemut jempol kaki kayaknya mantap

Raihan bisa loh, ngemut jempolnya sampe bunyi gitu. Enak banget kayaknya. Cuma kalo ketauan sama Bundanya langsung ditarik tu kaki. Kotoor >,<

Sorenya, santai depan rumah sambil ngobrol ngalor-ngidul. Ada tukang bakso lewat, mesen bakso. Alhamdulillaah..kenyang dan senang


Kadang, di taman itu ada kontes kecantikan anjing dadakan lho :D


Ini cerita weekend kami kemarin. Sampai jumpa di kisah weekend selanjutnya ^_^/


LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...