Selasa, 20 Desember 2011

(Ayah-Bunda) Gara-gara ngeblog

Bunda: Yah, Nda punya blog di blogspot lhoo.. 

Ayah: Masa?

Bunda: Iya. Sekarang Nda kan suka nulis di sana

Ayah: Pasti isinya curhatan

Bunda: - -' Ya iya laaaahh

Ayah: Ayah mau ngeblog lagi aah. Masa ya, kemarin waktu Ayah di Jogja, ada yang ngenalin Ayah. Katanya, "Ini Pak Prasetyo Utomo yang suka ngeblog itu ya?"

Bunda: Hee? Kok bisa?

Ayah: Iya, pas mau sidang kan ada daftar namanya gitu

Bunda: Siapa itu?

Ayah: Mahasiswa juga, Katanya, dia pernah baca-baca blog Ayah. Padahal, Ayah kan ga pernah nulis lagi yak? Hahahahaa

Bunda: Iya -___-

Senin, 19 Desember 2011

(Ayah-Bunda) Photobox

"Ayok, pilih framenya"


"Nggak ada yang bagus"


"Yang nomer 10 aja"


"Jelek. Back, back!"


"Nomer 7?"


"Emm... nggak suka"


"Nomer 1 coba nomer 1"


"Aahh, jelek semua. Nomer 7 aja deh yang tadi"


"Ini ya?"


"Iya"


"Udah, ayo gaya"


"Gimana gayanya?"


"Gini aja gini"


"Minggir doong, jangan nutupin ayah fotonya"


"Udah?"


"Satu..dua..tiga!"


"Yaahh, kok kayaknya enggak pas"


"Ayo lagi, lagi"


"Satu, dua, tiga!"




Dan inilah hasilnya


Sst... ini pertama kalinya kami photobox loh



Kamis, 15 Desember 2011

Keluhan seorang warga Jakarta

Gambar diambil dari google

Kapan pertama kali saya menginjakkan kaki di ibukota negara kita tercinta, Jakarta? Sepertinya waktu SD, saat saya ikut rombongan sekolah Ibu study tour ke Taman Mini dan Ancol. Selebihnya? Tidak ada. Pun, tidak pernah sama sekali saya ingin hidup di kota  metropolitan ini. Sampai pada suatu hari, waktu itu saya sedang menanti pengumuman seleksi masuk Perguruan Tinggi Kedinasan yang terletak di ibukota, Ibu saya bilang sepertinya dia punya firasat bahwa saya akan pergi ke Jakarta. Meninggalkan Jogja dan kampus yang baru beberapa hari saya masuki.

Dan benarlah, pertengahan menjelang akhir 2006, pengumuman itu pun keluar, saya diterima di kampus para calon PNS itu. Jakarta, i'm coming.

Sebenarnya, pada masa-masa kuliah selama 3 tahun di pinggiran Jakarta itu, semuanya berjalan dengan menyenangkan dan baik-baik saja. Gambaran kota Jakarta yang keras melebihi ibu tiri, tidak pernah saya rasakan. Mungkin karena keseharian saya yang hanya berkutat di kampus dan daerah kos-kosan. Jarang keluar jauh dari lingkungan itu, kecuali hanya sesekali.

Gambaran mengenai Jakarta semakin jelas terasa saat saya dan teman-teman harus menjalani praktek kerja lapangan. Setiap hari selama satu bulan, kami harus membelah macetnya jalanan ibukota, dari kos di pinggiran Jakarta, menuju kantor di pusat kota. Mulailah terasa, bagaimana perjuangan yang dilakukan kebanyakan warga DKI

Fuuhhh... sepertinya intro tulisan ini terlalu panjang. 

Pada akhirnya,setelah lulus dari PTK tersebut, saya pun mulai bekerja. Di Jakarta. Masih lebih baik jika dibandingkan teman-teman yang harus keluar pulau, pikir saya.

2 tahun berlalu tanpa terasa. 2 tahun, saya resmi menjadi pekerja kantoran di Jakarta. Dan setiap hari, saya harus berkutat dengan keseharian Jakarta yang keras. Meskipun saya rasa, tidak begitu keras dibandingkan dengan mereka yang hidup di pinggiran Jakarta. Ya, selama 2 tahun ini saya masih hidup di tengah ibukota. Di antara kemacetan, gedung-gedung tinggi, dan pemukiman kumuh. Belum akan beranjak, sampai saya menemukan tempat tinggal sediri. Mungkin saat itulah saya baru akan menepi ke pinggiran.

Gambar diambil dari google
Ah, sekali ini setelah 2 tahun, saya ingin bilang, kota ini adalah kota yang sakit. Dimana-mana tindak kejahatan terjadi. Keruwetan terjadi. Dan bagaimanalah nasib kita, penduduk setia yang menggantungkan hidupnya pada kota ini? Saya merindukan kota yang tertib, damai, dan memberikan kenyamanan bagi penduduknya. Kalau dinilai tingkat kesehatan psikisnya, mungkin penduduk Jakarta memiliki tingkat stress yang paling tinggi di antara kota-kota lain. Bagaimana tidak stress, kalau setiap hari kita dihadapkan pada persoalan kemacetan, mulai bangun tidur, hingga akan tidur lagi? Bayangan jalan-jalan kota Jakarta pada pagi dan sore hari saat jam sibuk pun sudah membuat kepala cenat-cenut. Berjam-jam waktu dibutuhkan hanya untuk menempuh perjalanan dari rumah ke kantor dan sebaliknya, sangat sia-sia.

Belum lagi bila hujan turun. Selain dibayang-bayangi kemacetan yang semakin parah, warga juga dibayang-bayangi ketakutan akan datangnya banjir. Dan setiap musim penghujan tiba, setiap itu pula proyek perbaikan gorong-gorong dimulai. Mengapa jalanan ibukota selalu macet, bahkan kemacetannya makin tahun makin bertambah? Tentu saja karena penambahan jumlah kendaraan di jalan raya, yang tidak diimbangi dengan penambahan volume jalan. Solusi? Banyak orang bilang, sediakan alat transportasi massal, agar orang beralih dari mobil pribadi ke angkutan umum.

Tapii, lagi-lagi, bagaimana orang seperti saya akan nyaman memakai angkutan umum kalauu:
- para sopirnya ugalan-ugalan
Naik metromini, kopaja, mikrolet rasanya sama saja dimana-mana. Sopir mengemudikan kendaraan seenaknya. Tidak jarang mereka ngebut di tengah padatnya lalu lintas. Seringkali malah balapan, saling susul menyusul satu sama lain. Menyerobot jalur orang. Kalau ada yang menghalangi jalan, dimaki-maki oleh sang sopir, tapi sendirinya sering menyebabkan kemacetan di perempatan-perempatan, tanpa mempedulikan arus lalu lintas di belakangnya. Kalau ada kesempatan, mereka akan menyerobot masuk ke jalur busway. Kalau ada penumpang? Turunkan saja di tengah jalan :(

- sering terjadi tindak kejahatan di angkutan umum
Saat ada bis transjakarta, warga menyambutnya dengan gembira dan antusias. Akhirnya, ada juga angkutan massal yang nyaman. Tapi, belakangan sering bermunculan kasus yang melibatkan bis transjakarta. Di antaranya adalah, kasus-kasus pelecehan seksual yang sering terjadi di tengah kepadatan penumpang. Walaupun bukan penggunanya, tapi setiap hari saya melihat orang-orang yang berjubel di dalam bis ini,saat pagi dan sore hari. Mereka berdiri berhimpitan satu sama lain, nyaris tidak bisa bergerak. Pantas saja sering dijadikan kesempatan oleh oknum-oknum tidak bertanggung jawab. Selain kejahatan di bis trans ini, kita juga sering mendengar tindak kejahatan di angkutan umum lain. Seperti kemarin sore, ada berita tragis. Lagi-lagi, ini untuk yang kesekian kali, terjadi tindak pemerkosaan di dalam angkutan kota. Sepertinya emosi saya langsung naik begitu membaca berita itu. Orang macam apa yang tega melakukan tindakan keji seperti itu?? Seberapa sakitkah masyarakat kota ini? Hingga tindak kejahatan yang sama terjadi berulang-ulang? :(


- sistem yang tidak praktis dan membingungkan
Kalau yang satu ini, saya sedang membicarakan tentang kereta api.Setelah sempat heboh dengan commuter line yang menambah panjang waktu tempuh perjalanan, PT KAI sedang berbenah kembali dengan menerapkan sistem barunya, loopline. Untuk lebih detailnya, silakan gugling sendiri mengenai cara kerja sistem ini. Banyak orang mengeluhkan, waktu tempuh mereka menjadi lebih lama. Selain ditambah transit di setiap stasiun, mereka juga harus tangkas berpindah dari satu kereta ke kereta lain bila ingin sampai di tujuan. Karena jalur yang dilewati tidak lagi sama dengan jalur sebelumnya. Tujuan dari diterapkannya sistem ini adalah untuk menambah jadwal keberangkatan kereta, sehingga semaikn banyak penumpang yang terangkut. Dalam waktu dekat ini, memang belum terlihat hasilnya. Tapi saya sangat berharap, semuanya sudah lancar dan saat saya akhirnya menggunakan moda transportasi ini nantinya (artinya, kalau saya sudah pindah ke pinggiran Jakarta :D)

Maka, jangan salahkan saya, kalau saya bercita-cita punya kendaraan pribadi bila nanti saya mampu untuk membelinya. Toh, naik kendaraan pribadi, ataupun kendaraan umum, sama saja capeknya. Untuk sementara waktu, sampai ada angkutan massal yang benar-benar nyaman, saya belum akan berubah pikiran.



Tulisan ini sepertinya sudah sangat panjang. Maafkaaaann... ceritanya lagi curhat.

Gambar diambil dari sini
Setelah berkali-kali meyakinkan diri bahwa saya harus mencintai Jakarta, kali ini saya ingin menumpahkan perasaan saja. Seorang kawan pernah menulis status di bb-nya: ratakan Jakarta, lalu bangun kembali (Mbaak, kalau kamu membaca tulisan ini, kasih tau aku yaa, hihi). Sepertinya saya setuju juga dengan kata-katanya. Saking bingungnya, harus memulai darimana perbaikan yang dimaksud. Kemacetan, banjir, tindak kejahatan, pemukiman kumuh, sampah, dst.




Ah, Jakarta oh Jakarta..

Bagaimanapun, ada satu sudut yang menjadi tambatan hati saya di Jakarta. Mungkin, satu-satunya tempat yang memberikan kedamaian. Tempat saya berbagi cinta dan pengharapan. Tempat itu, rumah :)


Kalah Saing

 gambar dari sini


Sepertinya, saya akan segera mendapat saingan berat dalam hal mendapatkan perhatian ayah. Tidak lama lagi ya..

Ayah: "Mau bobok sama dedek aja"

Dia lalu beringsut mendekati perut saya, dan mulai ngobrol sama dedek. Biasanya bercerita tentang kejadian terbaru hari ini, sambil mengelus-elus dedek. Tak lama kemudian, dia pun jatuh tertidur.

Yah, Bundanya dicuekin deh :p

Jumat, 09 Desember 2011

Minggu 27


Apa yang baru di minggu ini?

Jangan katakan kalau itu adalah...

stretchmark!

Oh tidaaaakk.. 
Selama ini, dengan leluasanya selalu garuk-garuk bagian perut yang terasa gatal, karena percaya diri bahwa stretchmark itu tidak ada di sana. Tapi semalam, saat cek ke bidan, mbaknya mengingatkan kalau di perut bagian bawah sudah mulai bermunculan stretchmark. Langsung lirik ayah dan bertanya dengan sangat antusias: "Emang bener Yah?? Ada yaa???" Dan ayah, yang sebelum-sebelumnya selalu bilang: nggak ada, mulai memperhatikan dengan serius dan bilang: iya, ada. Uwaaa... Langsung penasaran setengah mati, karena tentu saja saya tidak bisa melihatnya. Hiks! 

*berniat beli minyak zaitun untuk mencegah perkembangbiakan stretchmark



Kamis, 01 Desember 2011

Menyusun daftar perlengkapan adek bayi

catatan dari mbak Anas
Sebagai seorang calon ibu, tentu dong saya menginginkan semua yang terbaik untuk calon anak kami kelak. Diantaranya adalah mempersiapkan segala keperluannya ketika lahir nanti. Nah, berhubung saya masih sangat awam mengenai bayi dan perawatannya, tentu yang pertama saya lakukan adalah mencari informasi sebanyak-banyaknya tentang persiapan mempunyai anak, termasuk apa saja yang harus saya persiapkan untuk menyambut kedatangan si kecil.

Setelah mencari informasi di internet, saya menemukan banyak artikel (termasuk di dalamnya blog-blog para ibu muda), tentang daftar perlengkapan yang harus dipersiapkan untuk kelahiran. Berikut 2 daftar yang saya ambil dari sini dan sini.


*Daftar 1

Kebutuhan Utama Bayi
Pakaian
½ lusin stelan baju tangan panjang + celana panjang
1lusin atasan lengan pendek
1lusin atasan tanpa lengan
1½ lusin celana pop/celana pendek
2-3 jumper/baju monyet
2-3 celana tutup kaki **optional
4-6 pasang sarung kaki + sarung tangan
1-2 buah kaos kaki/sepatu bayi
1 cardigan/jaket/baju hangat
1 topi bayi
½ lusin singlet
2 lusin popok kain
½ lusin gurita
1- 1½ lusin bedong
2-3 buah alas dada/oto (bib)
½ lusin sapu tangan handuk

Perlengkapan Mandi & Ganti Pakaian
bak mandi *bisa dipinjam
penyangga/kursi mandi **optional
perlak mandi untuk alas ganti pakaian
alas karet anti slip ***jika menggunakan kursi mandi, alas ini bisa dibeli setelah bayi bisa duduk sendiri didalam bak
2 buah] handuk bayi besar
3-4 buah] washlap/sarung tangan handuk
sponge bath **optional
sabun mandi
shampoo ***bisa menggunakan yang two in one dengan sabun
baby lotion/baby cream
baby oil
baby cologne
diapers cream
bedak+tempatnya
minyak telon
wet tissue
cotton buds
sisir+sikat bayi
gunting kuku bayi
1 pack newborn pampers
kapas bulat ***kalau mau irit beli kapas kiloan di apotik lalu bentuk bulat-bulat, simpan di toples

Perlengkapan Tidur
box/crib/tempat tidur bayi *bisa dipinjam
kasur ***sebaiknya baru
2 pasang] bantal guling
Seprai, bumper/pengaman, kelambu
bantal peang (ada lekukan di bagian kepala)
selimut bayi
kojong/tudung **optional
1 buah] perlak besar
2 buah] perlak kecil
alat monitor bayi **optional & bisa dipinjam

Perlengkapan Minum & Makan
botol susu + dot )***beli 2-3 botol ukuran kecil, lainnya bisa dibeli setelah bayi lahir
sterilizer/panci untuk merebus botol ***pilih salah satu
penjepit untuk mengambil dot & botol
sabun + sikat cuci botol
box untuk menyimpan botol
milk powder container
bottle warmer **optional & bisa dipinjam
botol susu berujung sendok untuk memberikan ASI atau jus buah usia 6 bulan ke atas
training cup
perlengkapan makan bayi (sendok+piring,dll) ***untuk 6 bulan keatas
pemeras jeruk, parutan & saringan ***untuk 6 bulan keatas
food processor atau bisa menggunakan juicer atau saringan untuk melembutkan makanan tim ***untuk 6 bulan keatas
kursi makan **optional & bisa dipinjam

Kebutuhan Tambahan
thermometer
sedotan ingus (nose cleaner)
kassa
alcohol 70%
betadine
tas bayi **optional
play pens [boks tempat main bayi] **optional & bisa dipinjam
baby bouncer (kursi santai bayi) **optional & bisa dipinjam

Kebutuhan Travelling
stroller/kereta bayi *bisa dipinjam
gendongan bayi (sling)
car seat **optional & bisa dipinjam
carry cot (keranjang bayi) **optional & bisa dipinjam

Kebutuhan Ibu
3 buah] BH menyusui
breast pads
gurita ibu
breast pump (pemompa asi) **optional


**Daftar 2

Pakaian
6 bh atasan baju tangan panjang
6 bh celana panjang
3 bh celana tutup kaki
6 bh atasan lengan pendek
12 bh atasan tanpa lengan
12 bh celana pendek
3 bh jumper/baju monyet
6 pasang sarung kaki + sarung tangan
1-2 buah kaos kaki/sepatu bayi
1 bh cardigan/jaket/baju hangat (aku punya yang model rajutan)
1 topi bayi
6 bh singlet
2 lusin popok kain/kaos
1 lusin popok plastik (tipers)
2 lusin popok kain yang dipotong talinya (untuk sumpel popok plastik)
1 lusin gurita
1 bedong
1 lusin alas ompol

Perlengkapan Mandi & Ganti Pakaian
bak/ember mandi
perlak mandi
handuk bayi besar
washlap
sabun mandi
shampoo
baby lotion/baby cream
baby oil
baby cologne
bedak+tempatnya
minyak telon
tisu basah
cotton buds (pilih yang kecil)
sisir+sikat bayi
gunting kuku bayi
1 pack newborn pampers (aku beli yang kecil, cuma untuk jaga2)
kapas (beli kiloan lebih hemat, ada yang bulat atau kotak, aku pilih kotak)
2 bh ember plastik bertutup (1 untuk baju kotor dan ompolan, 1 untuk kotoran buang air besar)

Perlengkapan Tidur
box/tempat tidur bayi (ini dari eyang putri, bisa dibuka bagian sampingnya)
kasur (untuk ditaruh di box, biasanya box belum termasuk kasur)
bantal guling
Seprai dan sarung bantal guling
kelambu
bantal peang (ada lekukan di bagian kepala), udah dapat hadiah dari prenagen
selimut bayi
kojong/tudung
perlak besar
perlak kecil

Perlengkapan Minum & Makan
botol susu + dot (aku pilih yang rubber bukan silicon, berdasar pengalaman ponakanku)
sterilizer/panci untuk merebus botol (lungsuran aja)
sabun + sikat cuci botol
milk powder container (sekarang belum beli)

Kebutuhan Travelling
stroller/kereta bayi (belum punya, ntar2 aja kalo udah agak gedean)
gendongan bayi, gendongan jarik
car seat (besok kalo udah gedean, menunggu lungsuran)
keranjang bayi (sebagai pengganti car seat untuk awal2)

Kebutuhan Ibu
BH menyusui
breast pads
gurita ibu
breast pump (pemompa asi) – belum tentu terpakai


***


Bingung melihatnya?
Saya juga, ahaha..
Dan sekali lagi, sebagai calon ibu yang baik, saya nggak mau dong, melihat anak saya kekurangan perlengkapan. Jadi, saya tunjukkan saja daftar-daftar seperti ini ke suami, dan bilang kalau kami harus menabung untuk membelinya.

Kemarin, suami ternyata berkonsultasi dengan sahabatnya. Mbak-mbak yang anaknya baru berumur 3 bulan. Ibu baru juga. Suami searching di internet, dan menunjukkan daftar-daftar perlengkapan bayi yang segambreng itu. Kata si embak, tidak semua yang ada dalam daftar itu benar-benar dibutuhkan. Jadi, dia membuatkan saya list yang lebih pendek. Ini dia

Perlengkapan Ibu di RS
Gurita/stagen/korset 2 buah
Pembalut melahirkan/pampers model celana
Baju kancing depan

Perlengkapan ASIP
Pompa ASI
Botol kaca/kantong ASIP

Baby
2 lusin kain bedong
2 lusin kain bedong kecil untuk alas ompol
1/2 lusin gurita
1 lusin baju lengan panjang
1 lusin baju lengan pendek
1 lusin celana panjang
1 lusin celana pendek/pop
2 lusin celana ompol (pendek, bahannya lebih tipis)
1 lusin sarung tangan/kaki
1/2 lusin topi
2 buah selimut bertopi
perlak
kelambu

Perlengkapan mandi
Bak mandi
sabun
shampoo
hair lotion
baby oil
kapas bulet
tissue basah
*alkohol
*handuk
*waslap

Perlengkapan tambahan
thermometer bayi

*yang diberi tanda bintang, tambahan dari saya sendiri :p


Kata si embak, stroller tidak usah beli karena nanti ada yang ngado. Gendongan dan tas juga sepertinya banyak yang ngado *PeDe banget sih An :p Katanya lagi, pertumbuhan bayi dalam 3 bulan pertama sangat pesat, jadi ada barang-barang yang hanya dipakai sebentar saja. Dia sempat kecewa juga, karena seharusnya bisa memangkas ongkos belanja keperluan bayi menjadi setengahnya saja.

Hmm..
Memberikan yang terbaik untuk anak memang penting. Tapi, ternyata kita juga harus bijak memilah mana yang perlu dan tidak perlu.

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...