Rabu, 30 Januari 2013

Jezz Bubur, Cibubur

gambar diambil dari sini
 
3 bulan yang lalu saat awal-awal pindah ke Cibubur, setiap kali melewati jalan Transyogi di jam pulang kerja, beberapa menit setelah melewati Plasa Cibubur, saya selalu tertarik dengan sebuah plang berwarna oranye di sebelah kiri jalan yang eyecatching. Plang itu bertuliskan "jezz". Ternyata setelah saya amati, Jezz adalah nama sebuah kedai bubur jagung. Saya ingat pernah menonton liputan di tv tentang jezz bubur ini. Kalau tidak salah waktu itu bulan ramadhan. 

Di malam-malam pulang kerja itu, saya cuma bisa ngiler melihat panci-panci--yang pastinya penuh bubur panas mengepul--dari dalam bis yang terus melaju. Saya suka bubur jagung!

Akhirnya setelah beberapa kali kesempatan, saya bisa juga mengajak suami mampir kesana. Kami pulang membawa 2 mangkok plastik bubur jagung dan bubur jali.

gambar diambil dari sini

Jujur, waktu awal mencicipinya, entah kenapa tidak sesuai bayangan saya. Entah karena makan bubur dalam kondisi perut kenyang, atau entah apa, saya tidak begitu antusias dengan bubur jagungnya. Akhirnya bubur jali yang belum sempat dimakan pun saya masukkan kulkas.

Kebetulan saat itu ibu Temanggung ada di rumah. Demi melihat ada makanan nganggur di kulkas, beliau pun mengeluarkannya dan mengajak kami memakannya. Dan ajaib, bubur yang kedua ini rasanya enaaakk. Apa karena kami makan rame-rame dan dapat bagian sedikit ya jadi rasanya enak? Heheheheee. Tapi sejak itu saya jadi suka dengan Jezz ini.

Saya paling suka dengan bubur jali. Sementara suami sukanya bubur jagung. Weekend kemarin kami mampir lagi ke sana dan saya coba beli bubur ketan saus duriannya, setelah beberapa kali kehabisan bubur ini. Rasanya? Lebih enak bubur jalinya menurut saya. Kenyal lembut gimanaaa gitu. 

aaaa....ngilerr liatnyaa.. (gambar diambil dari sini)

Saya suka memasukkan bubur ini ke dalam kulkas dulu, baru dimakan. Mantap! Satu mangkok itu bisa dihabiskan sendiri lhoo. 

Jezz bubur ini menjual beberapa jenis bubur, di antaranya: bubur jagung, bubur ketan saus durian, bubur jali, bubur ketan hitam, bubur kacang hijau, bubur sumsum. Ada juga puding. tapi saya belum pernah mencicipi pudingnya. Bubur-bubur ini dihargai Rp 15.000,00 per porsi. Dan itu banyaakk. Dijamin kenyang deh!

Dibalik rasa mantap buburnya, tersimpan kisah perjuangan pemilik jezz bubur ini mendirikan usahanya. Kisahnya bisa dibaca di sini.

Jadi, bubur favorit kamu yang mana?

*tulisan ini murni bukan promosi, hanya merekomendasikan salah satu makanan favorit saya ;)

Bekerja untuk apa?



Langit masih gelap saat aku bangun dengan tergagap dan lantas melihat jam di handphone yang tak pernah jauh-jauh dari tempat tidur. Fiuuhh..masih jam 4 pagi. Dengan mata masih berat dan pikiran yang menyuruhku kembali menarik selimut, aku bangun perlahan, sebisa mungkin tidak membangunkan bayi sebelas bulan yang tertidur lelap di sebelahku, lantas menuju ke dapur. Asisten rumah tangga kami sudah sedang memasak di sana. “Eh, Bunda udah bangun..” katanya.

Biasanya aku akan merebahkan tubuh kembali, tidur-tiduran saja sekitar lima menit di depan tv, sambil menunggu nyawaku terkumpul sepenuhnya. Lalu setelah itu menyambar handuk dan segera masuk kamar mandi untuk mandi. Setengah lima aku selesai mandi. Sebelum sholat subuh, kubangunkan suamiku yang masih terlelap. Pekerjaan yang satu ini agak susah, Butuh kesabaran tinggi, hehehehee.. :p

Biasanya saat kami sedang bersiap-siap seperti itu, Raihan, anak kami bangun tidur. Kalau saat bangun tidak ada siapa-siapa di sekitarnya, Raihan akan merengek-rengek, tapi setelah diangkat dan dibawa ke ruang tengah, dikelilingi mainan-mainannya, dia akan diam, lalu asik sendiri.

Jam 5 pagi aku dan suami pun siap berangkat. Kami memang harus berangkat pagi demi mengantisipasi kemacetan dan agar tidak terlambat sampai kantor. Raihan dengan rambut dan bajunya yang acak-acakan akan mengantarkan kami dari depan rumah. Aku tak henti melambaikan tangan sampai wajahnya hilang di tikungan.

Selasa, 22 Januari 2013

Excuse


I was very busy these few days, do not have time for writing or just to put some comments while blogwalking. Huhuhuuu.... Gomenasai...

*just posting*
*lets back to work*



Rabu, 16 Januari 2013

Waspada Penyakit 'Ain


Suatu kali dalam percakapan dengan Ibu saya via telepon, beliau menanyakan keadaan cucu satu-satunya, bagaimana perkembangannya, sudah bisa apa, dan lain sebagainya. Saya menjawab dengan biasa saja, mengatakan kalau Raihan sudah bisa ini, itu, dst. Hingga tiba-tiba Ibu menyudahi dan bilang tidak usah cerita seperti itu lagi (kondisi Raihan yang saya ceritakan saat itu). Tentu saja saya bingung. Saya tanya kenapa, kan yang saya bilang yang baik-baik? Ibu tetap kekeuh bilang supaya saya jangan mengulanginya lagi, tanpa menjawab pertanyaan kenapa tadi.

Saya juga ingat, suatu hari saat saya sekeluarga sedang mudik di kota kelahiran suami, malam itu kami sedang ingin jajan di luar. Saya, suami, Raihan, dan Ibu mertua keluar rumah sekitaran ba'da maghrib. Tujuan kami ingin mencari jajan (makan malam). Awalnya hanya keluar desa saja, tapi karena tidak kunjung menemukan sesuatu yang menarik hati kami pun menuju ke pusat kota. Di suatu tempat jajan, setelah menentukan menu, suami saya pergi untuk memesannya sementara saya, Raihan, dan Ibu menunggu saja di mobil. Ternyata tempat yang dituju suami adalah sebuah warung kaki lima yang ramai dan karenanya kami harus menunggu lama. Sementara menunggu itu saya menggendong-gendong Raihan supaya dia tenang tidak menangis. 

Setelah pesanan selesai, kurang lebih satu jam kemudian, kamipun pulang kembali ke rumah. Raihan tidur di jalan. Sampai di rumah,  tak berapa lama setelah Raihan ditidurkan di kasur, tiba-tiba saja dia bangun dan menjerit-jerit. Disusui tidak mau, dia terus saja menangis kencang. Oleh Bapak dan Ibu, kami disuruh mengganti semua bajunya, lalu setelah itu Bapak membacakan doa untuk Raihan. Tak berapa lama, Raihan pun mau menyusu dan dia pun tertidur lagi.

Sampai sekarang saya dan suami masih bingung penyebab kenapa Raihan menangis tiba-tiba. Dulu kami pikir, mungkin Raihan kelelahan karena malam-malam di waktu tidurnya dia diajak keluar. Mungkin Raihan tidak enak badan. Kami bahkan berpikir mungkin juga ada 'sesuatu' yang mengikuti atau mengganggu Raihan. Sekarang setelah mengetahui tentang adanya penyakit 'ain, saya berpikir, mungkin saja waktu itu Raihan terkena 'ain.

Saya sendiri baru kemarin tahu tentang penyakit ini. Sebelumnya, saya belum pernah mendengar atau diberitahu tentang adanya penyakit 'ain, hingga kemudian saya membaca artikel yang sebelumnya dibaca oleh Teh Anty di facebook. Saya lupa sumbernya (dan tidak bisa buka facebook), jadi tidak bisa mempostingnya di sini. Tapi saya ingat sekali itu adalah tentang penyakit 'ain.

Mak jleb!


"Lo udah kemaren nggak masuk, tadi pagi telat, apalagi yang belum Ndi? Pulang sebelym waktunya ya?"

Mak jleb!!!
Seminggu kemarin nggak masuk karena Raihan sakit. Senin kemarin nggak masuk lagi karena Raihan masih ga enak badan. Selasa kemarin telat satu jam lebih, dan pagi ini telat hampir satu jam. Lusa kena SP deh kalau terus-terusan telat.

*pingsan di pojokan

Rabu, 09 Januari 2013

Resolusi 2013

Bismillahirrohmanirrohim...

Postingan pertama di 2013. Seperti biasa, awal tahun disambut dengan merancang resolusi baru. Hmmm...tidak semuanya baru. Ada resolusi tahun kemarin yang belum tercapai sehingga diresolusikan lagi tahun ini. Hiks hiks.. Sebelumnya mungkin kita flashback lagi ke postingan hampir setahun yang lalu di sini. 

Berikut resolusi tahun lalu:


Yang saya lingkari dengan lingkaran hijau adalah resolusi yang tercapai, sementara yang saya lingkari dengan lingkaran merah adalah yang tidak tercapai. Hiks. 3 resolusi pertama yang Alhamdulillah, bisa dicapai tahun 2012 adalah: punya rumah sendiri, punya kendaraan roda 4, dan sukses ASIX Raihan selama 6 bulan pertama. Jadi resolusi 2012 yang berhasil tercapai cuma sekitar 30%. Wew. Maluuuu...

Nah, karenanya saya telah mereviewnya kembali dan membuat catatan dalam kepala. Kenapa kok hanya 30% resolusi yang tercapai? Dan baiklah, itu cukup ada di kepala saja. Kalau dituliskan akan terlalu banyak alasan-alasan yang panjang :p Sekarang yang ingin saya tulis adalah resolusi tahun 2013. Ini di antaranya.

Dalam hal IBADAH:
1. Sholat 5 waktu tepat waktu
2. Khatam Quran minimal 2x dalam setahun (ketauan banget kan, gimana payahnya amalan yang satu ini? hiks!)
3. Rutin sholat Dhuha setiap hari! (selama ini justru bolong Dhuhanya itu saat weekend)
4. Sholat tahajud minimal 3x dalam sepekan
5. Shaum sunnah minimal 3x dalam sebulan
*ini kok kayak lebih ke amalan yaumiyah ya?

Dalam hal MEMBACA dan MENULIS:
6. Membaca buku minimal 2 buku/bulan. Turun setengahnya dari tahun lalu yang targetnya 48 buku dalam setahun. Kalau 'hanya' 2 buku dalam sebulan, berarti target bacaan setahun adalah 24 buku. Maluu... kok malah turun. Tapi begitulah kemampuan saya yang mulai kesulitan mencari waktu membaca akhir-akhir ini,
7. Mereview setiap buku yang dibaca dalam blog! *ini resolusi baru
8. Setiap minggu, minimal ada 3 tulisan baru yang dpublish di blog *ini resolusi tahun kemarin yang tidak tercapai

Dalam hal KELUARGA:
9. Mahir memasak! Setahun ini saya harus semakin banyak praktek masak dan mencoba resep baru, Akhir tahun, minimal saya sudah menguasai minimal 10 resep baru:

Dalam hal LAIN-LAIN:
10. Di akhir tahun 2013 nanti, saya harus punya USAHA SENDIRI! Apapun itu. Tahun kemarin memang sudah ada resolusi mengenai ini. Tapi sampai akhir tahun, selalu hanya rencana dan rencana di benak saya dan suami tentang bisnis. Tahun ini, rencana itu harus bisa direalisasikan
11. Di akhir tahun 2013 nanti, saya harus sudah bisa nyetir! Biar bisa mandiri saat suami lagi tugas keluar kota, hehehe

Ada resolusi yang terpaksa harus saya pending di tahun ini, yaitu membuka tabungan haji. Sepertinya, mengingat kondisi keuangan kami yang belum stabil, resolusi itu terpaksa disingkirkan sementara waktu. Tapi kalau ada rejeki lebih, insya Allah akan ditempatkan di daftar teratas.

Soal menjadi ibu yang lebih baik lagi untuk Raihan, tentu saja itu jadi prioritas utama, dan akan terus diusahakan setiap hari. Begitu juga menjadi isteri maupun anak yang lebih baik lagi untuk suami dan orang tua. Selalu ada dalam agenda.

Sebenarnya masih banyak lagi hal yang ingin dilakukan tahun ini, seperti: travelling bareng Raihan, mengadakan giveaway, dan lain sebagainya. Tapi sepertinya bukan prioritas utama, jadi cukup itu saja. Akhirnya, semoga senantiasa diberikan kekuatan untuk menjalani apa yang sudah dituliskan. Semoga istiqomah.

Semangat!
:)





LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...