|
Gambar diambil dari sini |
Belakangan sedang gencar pemberitaan di media tentang mahasiswi yang meninggal gara-gara meloncat dari angkot. Elus dada saja. Rasa aman sepertinya sudah semakin mahal harganya sekarang. Apalagi di ibukota. Kepercayaan masyarakat terhadap keamanan dan kenyamanan transportasi publik sudah hampir tidak ada mengingat maraknya kejahatan di dalam angkutan kota yang sering terjadi.
Kalau diingat-ingat, dulu jamannya kuliah saya masih berani keluyuruan pagi-pagi buat naik angkot, kadang seorang diri. Ceritanya sebagai mahasiswa rantau, saya sering dong mudik. Dan mudik, tak selalu kita dapat mengandalkan kebersamaan dengan teman-teman. Adakalanya saya mudik lalu pulang balik Jakarta sendiri. Nah, kalau begitu ceritanya, biasanya saya berangkat dari kampung sore hari naik bis, lalu sampai di terminal Lebak Bulus dini hari, jam tiga pagi. Kalau lagi sendiri, saya berdiam aja di terminal nunggu pagi. Lalu lepas sholat subuh, saya langsung cari angkot buat pulang ke kosan. Biasanya angkot itu jalan kalau ada beberapa penumpang. Tapi tak jarang, di tengah jalan penumpangnya habis, turun satu-satu, tinggal saya seorang diri. Sementara di luar sana langit masih gelap dan jalanan belum ramai. Dulu saya nggak ngerasa takut sama sekali. Tapi kayaknya sekarang kalau disuruh ngangkot sendirian lagi, pagi-pagi kayak gitu, saya nggak berani lagi.
Sebagai warga negara, boleh lah kita mengharapkan campur tangan pemerintah dalam masalah kenyamanan moda transportasi. Tapi sebagai manusia mandiri, ada baiknya kita membekali diri kita sendiri supaya siap dengan segala kemungkinan buruk yang bisa terjadi.
Saya coba tuliskan apa yang menjadi renungan saya pribadi deh ya, bagaimana cara melindungi diri untuk wanita saat berada di jalanan:
1. Memakai baju yang sopan.
Sorry to say ya, bukannya saya hendak melarang penggunaan rok pendek. Silakan saja memakai rok pendek sesuka hati asalkan jangan di jalanan. Apalagi sambil bonceng motor. Entah itu sambil bonceng menyamping karena naik motor bebek biasa, atau bonceng ngangkang karena lagi naik motor cowok. Saya yang cewek liatnya aja risih, nggak nyaman. Kalau memang mau pake rok pendek, mending dipakenya nanti kalau udah sampai di tempat tujuan. Kalau di jalanan, pakenya celana aja. Oke? Oke? *kecuali kalau naik kendaraan sendiri, ya terserah aja sih :D
2. Jangan memakai perhiasan berlebihan.
Gelang 5 renteng, kalung mutiara, cincin 3 biji, anting, gelang kaki, semuanya dipake dan terlihat oleh orang lain. Apa nggak bikin mata silau? *.*
3. Jangan mengeluarkan benda-benda berharga secara vulgar di angkutan umum.
Contohnya: dompet berisi uang sepuluh juta dibuka di angkot, padahal cuma mau ambil receh 2 ribu buat bayar angkot. Kalo nggak mau kayak gitu, sebelumnya siapkan saja receh di kantong atau tempat yang mudah dijangkau. Biar nggak usah buka-buka dompet saat di kendaraan. Kalau soal penggunaan handphone di kendaraan umum, saya yakin sudah banyak yang aware sih, biarpun soal hp ini justru yang paling susah dilarang. Kita memang sudah ketergantungan dengan benda yang satu ini. Adaa aja urusannya. Ngecek sms, bbm-an, update status, browsing, telpon, dilakukan dengan bebas di angkutan umum. Padahal bisa saja mengundang kejahatan *peringatan untuk diri sendiri
4. Membekali diri dengan 'senjata'.
Sekarang sudah banyak dijual alat pertahanan diri macem alat kejut listrik, pentungan, dll (nggak tau :p). Kalau dirasa kurang percaya diri, boleh lah kita membekali diri dengan alat macam itu. Pahami juga bahwa kita bisa menggunakan benda-benda yang biasa kita bawa sehari-hari untuk perlindungan diri. Contoh: payung, bisa dipakai buat mukul penjahat; peniti jilbab bisa dipakai buat nusuk; high heels bisa dipake buat nginjek kaki orang yang usil, dan lain sebagainya.
5. Membekali diri dengan ilmu bela diri.
Naah, ini kayaknya oke nih. Nggak ada salahnya kita kaum hawa mempelajari ini untuk melindungi diri dari kejahatan. Di tv saya lihat juga sudah banyak wanita yang mulai berlatih bela diri.
|
Gambar diambil dari sini |
Hmm... kayaknya itu yang ada di pikiran saya soal pertahanan diri wanita. Ada yang mau menambahkan?