Raihan sedang belanja |
Selasa, 30 April 2013
Prompt #11: Nota
Senin, 22 April 2013
Prompt #10: Shioban dan Kereta Kuda
"Memangnya apa yang akan kamu lakukan jika aku menginginkannya?" kata Shioban sambil mendelik ke arah jin penjaga.
"Beraninya kamu, dasar pemuda desa tak tau diri!" kali ini bukan hanya matanya, tapi seluruh tubuh jin penjaga berubah menjadi merah menyala.
Shioban mundur selangkah. Nyaris saja dia melarikan diri kalau tak ingat sesuatu, botol tempat minum yang selalu dibawanya kemana-mana. Shioban tersenyum.
Shioban meringis mengingat botol tempat minum berisi jin penjaga yang sudah dibuangnya di dalam hutan. Ternyata sakit perut memberinya keberanian lebih untuk melawan jin pembawa kereta kuda misterius yang telah meresahkan warga.
Selasa, 16 April 2013
Pas Foto
***
Senin, 15 April 2013
Bagi-bagi tugas
Mulai sekarang, kayaknya blog yang satu ini mau dikhususkan buat nulis-nulis fiksi dan tulisan buat lomba atau giveaway aja deh. Curhat-curhatannya pindah ke lapak sebelah di wordpress ajah. Hehehehehe.. Kayaknya lebih sreg kalo kayak gitu :D
Jumat, 12 April 2013
Tirai Ibu
"Bu, kamar Dinda ini lhoo, terbuka banget kalo siang," Dinda, gadis remaja baru masuk SMP itu melipat muka.
"Kenapa?" Ibu bertanya. Menoleh dari aktivitas membersihkan debu di pigura foto almarhum suaminya, ayah Dinda.
"Ituuu, jendela kamar kan nggak ada tirainyaa.."
Ibu menghela napas. Memang benar, jendela kamar Dinda tidak bertirai. Selama ini Dinda juga tak pernah protes sebenarnya. Tapi kali ini...
"Banyak orang lewat di gang samping itu. Dinda nggak nyaman kalau tidur siang, bisa diliat orang dari luar kalo jendelanya dibuka. Kalo ditutup panas Bu..''
Ah, rupanya itu. Dinda merasa tak nyaman. Risih. Apalagi dia sedang beranjak remaja, sudah baligh sejak dapat mens pertamanya sebulan yang lalu.
Ibu menatap jendela kamar Dinda. Kamar itu memang bersebelahan persis dengan gang tempat orang biasa lalu lalang. Tinggal di perumahan padat penduduk memang sungguh tak enak. Sumpek. Dan serba berhimpitan.
"Nanti kalau ada yang ngasih upah cuci baju, Ibu beliin tirai ya," Ibu tersenyum.
***
Dinda baru pulang sekolah saat dia melihat jendela kamarnya sudah bertirai. Warnanya pink! Cantik sekali. Ada bordir bunga-bunga di tepinya. Dipasang ibu dengan cara dipakukan ke kusen jendela.
"Gimana? Bagus kan?" Ibu muncul dari balik pintu.
"Bagus Bu! Sukaaa.. Sekarang Dinda sudah bisa tidur siang dengan aman ya Bu."
Ibu mengangguk. Tersenyum. Dinda tidak tau, tirai itu adalah kerudung Ibu satu-satunya. Pemberian dari Bu Anti, tetangga mereka, saat pulang haji kemarin.
Ibu melangkah keluar kamar. Puas melihat Dinda yang terus tersenyum sambil bergumam 'tirai baru'. Ditengoknya sekali lagi tirai pink itu. Ah, biarlah niatannya memakai jilbab harus tertunda. Tuhan pasti paham alasannya.
*untuk memeriahkan Prompt Lampu Bohlam #7: Tirai
Prompt #9: Parfum
Kuusap batu nisan di atas pusara itu, lalu melangkah pergi.