Selasa, 16 Oktober 2012

Ayahbunda dan Dua Kehamilan yang Berbeda



Cinta, terima kasih karena telah hadir dan mewarnai hidup Bunda
Walau hanya sebentar saja...
Terima kasih
karena kau telah memberikan Bunda kesempatan 
mencicipi nikmatnya keajaiban bernama kehamilan
Walau hanya sebentar saja...


Aku membuka mata, lalu menutupnya lagi. Ngantuk. Kubuka mata lagi. Mencoba membukanya lebar-lebar. Samar lalu semakin jelas, tampak suamiku duduk di sampingku. Kulirik jam dinding. Sudah satu jam berlalu sejak aku terakhir melihatnya.

Tak lama kemudian Ibu Dokter yang menanganiku datang.

“Udah siuman,” katanya sambil tersenyum. Kucoba membalas seyumannya.
”Saya masih bisa hamil kan Dok?”
”Ya bisalah Buu. Bisa banget,” dia tersenyum lebar, “Ya udah, saya pamit dulu ya Bu.. Ibu nanti udah boleh langsung pulang,”
“Makasih Dok..”

Tinggal kami berdua di ruangan itu. Kupikir aku sudah tegar, tapi demi melihat suamiku di sana, entah kenapa air mata ini keluar, deras dan semakin deras. Laki-laki itu hanya memegang tanganku sambil memaksakan senyum.

***

Pagi itu, aku bangun dengan bersemangat. Ini pagi yang kutunggu. Sudah beberapa hari belakangan aku punya feeling kalau aku hamil. Pagi ini aku akan tes kehamilan menggunakan testpack.

Segera kutuju kamar mandi. Tak lama kemudian, aku heboh membangunkan suami. POSITIF! Rasanya tak bisa diungkapkan dengan kata-kata. Takjub, panik, khawatir, tapi yang paling dominan: bahagia. Rasa-rasanya aku tak bisa berhenti tersenyum hari itu. Suami juga demikian. Kami adalah pasangan paling bahagia.

Weekend adalah saat memeriksakan diri ke dokter kandungan. Alhamdulillah, kantong kehamilan sudah terlihat, walaupun belum tampak isinya. Kami pun membuat janji pertemuan yang selanjutnya dengan Ibu Dokter.

Suami yang senang karena isterinya hamil, memberitahu temannya di kantor tentang kabar bahagia itu. Dan dua orang sahabat perempuannya berbaik hati memberikan oleh-oleh untuk dibawa ke rumah. 2 kotak susu hamil merk berbeda untuk dicicipi, dan majalah ayahbunda edisi 9 Bulan yang Menakjubkan.

gambar diambil dari sini

Sebelum hamil, aku sudah mengenal ayahbunda. Baik tabloid maupun websitenya. Tapi baru tau saat itu kalau ada majalah ayahbunda edisi kehamilan. Saat majalah itu sampai di tangan, kubolak-balik semua halamannya. Tak satupun terlewatkan.


Bagian paling favoritku tentu saja adalah tahapan perkembangan janin dari minggu ke minggu. Setiap kali membuka majalah itu, setiap kali kubaca lagi dan lagi halaman tentang perkembangan janin. Membayangkan bahwa seperti itulah yang sedang terjadi di dalam rahimku. Amazing!

gambar diambil dari sini
Tapi... keajaiban kecil itu tidak berlangsung lama. Pada suatu pagi yang cerah, saat itu weekend. Aku dan suami sedang beraktivitas di luar ruangan, ketika tiba-tiba saja aku perdarahan spontan. Sontak aku dan suamiku segera menuju ke rumah sakit. Sayang, janin kami tidak dapat diselamatkan. Dia telah pergi.

***

Tiga bulan berlalu. Kuambil majalah ayabunda dari atas lemari pakaian kami. Waktu itu aku melihat suamiku meletakannya di sana. Mungkin ingin menyembunyikannya dari isterinya yang sedang memulihkan diri pasca keguguran. Kubuka kembali lembar demi lembarnya. Aku tidak sedih lagi, sungguh. Apalagi Allah telah mengganti kehilanganku yang kemarin. Ya. Aku telah hamil lagi. Alhamdulillah…

***
Namanya Abiyyu Athar Raihan. Panggilannya Raihan :)


Raihan, begitu aku menamakan malaikat kecilku, sudah berusia tujuh bulan sekarang. Sejak awal kehamilan sampai menjelang kelahirannya, Ayahbunda selalu menemaniku. Menjadi panduan ketika aku hamil dan jauh dari orang tua. Menjadi sahabat setiaku kala aku dan suami harus LDR karena aku menginginkan untuk melahirkan di kampung halaman. Terima kasih Ayahbunda. Terima kasih karena telah menemaniku di dua kehamilanku.



Tulisan ini diikutsertakan dalam Lomba menulis blog "Aku dan ayahbunda"
Selamat ulang tahun yang ke-35 untuk Ayahbunda. Terima kasih karena telah menjadi partner setia para ayah dan bunda selama 35 tahun ini. Semoga Ayahbunda semakin suksess! ^_^ 

 

10 komentar:

  1. selalu ada yg indah di balik semua musibah :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya Fil
      Tinggal kitanya bagaimana, bisa mengambil hikmah dari setiap peristiwa atau tidak *sok bijak banget deh gue :p

      Hapus
  2. gemes ama raihan! lucu banget!!! :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Usia segitu emang lagi lucu-lucunya kalo kata orang :D

      Hapus
  3. aihaaan..
    ayo maen sama mas fayyadh

    BalasHapus
  4. waa lucu banget yaa raihan ...pengen cubit pipinya :)

    BalasHapus
  5. same story
    pernah merasakan hal yang sama :'(
    tp setiap kisah selalu ada hikmah
    jadi pelajaran sgt berharga buat kami

    salam bwt mas raihan ya ndi :)
    moga jd anak sholih dan sehat selalu...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya Kak Ira
      Pengalaman ini memberikan pelajaran sangat berharga
      Pas kehamilan yang pertama ini masih amat sedikit pengetahuan ttg kehamilan
      Setelah mengalami keguguran, aku jadi banyak belajar :D

      Aamiinn..
      Salam juga buat Dedek Arkan lucu :-*

      Hapus

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...