Kamis, 10 November 2011

Ayah

Kalau saya menyebut ayah di sini, itu berarti suami saya, bukan orang tua laki-laki, karena orang tua laki-laki saya, biasa saya panggil Bapak.

Ayah, adalah sosok yang simpel. Sama sekali tidak romantis. Kalau saya ulang tahun, jangan harap ada kejutan. Ayah bahkan tidak membungkus kado ulang tahunnya, cukup memberikannya pada saya lengkap dengan pembungkus dari tokonya :) Sekalinya dapat bunga dari ayah, waktu saya ulang tahun untuk yang pertama kalinya dalam pernikahan kami. Itupun atas permintaan saya.

Tapi akhir-akhir ini, ayah sedikit berbeda. Dia rajin membalas bbm, dan sering mengusahakan untuk pulang cepet dari kantor. FYI aja, sehari-hari ayah biasanya sampai di rumah sekitar pukul 8 malam atau lebih. Tapi belakangan ini dia sering berjanji pulang lebih cepat, jam setengah delapan sudah sampai rumah. Pernah juga dia membawakan oleh-oleh. Atau menanyakan mau dibawakan makanan apa. Waah, bagi saya, ini adalah peningkatan pesat. Ayah menjadi lebih perhatian. Apalagi saat minggu-minggu kemarin full dengan konser. Ayah dengan setia menunggui saya di hotel sampai tengah malam, tak pernah absen menjemput.

Ayah, insya Allah sebentar lagi benar-benar menjadi seorang ayah. Semoga, dia bisa menjadi contoh teladan yang baik bagi anak kami kelak :)

2 komentar:

  1. Amiin, Ya Rabb

    Hope both of you together untill at Jannah,
    Amiin
    :3

    BalasHapus
  2. suami yg tak romantis bukanlah jenis lelaki yg tak bisa mengekspresikan cintanya terhadap istri. karna cinta tak harus berbentuk setangkai mawar merah dengan kartu ucapan yang cantik. heheheheh.. :D

    BalasHapus

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...